BANYUASIN – TEROPONGSUMSEL.COM
Program Optimalisasi Lahan (OPLA) di Desa Rimau Sungsang, Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin, menuai sorotan tajam dari masyarakat. Pekerjaan yang dilakukan dinilai tidak sesuai dengan standar perencanaan, sehingga menimbulkan kerugian dan keresahan bagi petani setempat. Minggu 14 September 2015
Hasil investigasi awak media di lapangan,Sejumlah titik pada pembangunan berem serta badan tanggul mengalami longsor. Alih-alih memperkuat sistem irigasi dan perlindungan lahan, kondisi ini justru mengancam keberlangsungan pertanian di wilayah tersebut. Selain itu, pemasangan pintu air pun dilakukan asal-asalan, sehingga rawan menimbulkan kerusakan fungsi irigasi di kemudian hari.

Padahal, luas lahan yang terdampak mencapai sekitar 786 hektare, yang menjadi sumber utama mata pencaharian warga, adapun total biaya proyek ini menelan dana fantastis mencapai milyaran
Menurut keterangan sejumlah warga desa Rimau sungsang menyampaikan kekecewaannya. “Kami berharap program ini bisa membantu meningkatkan hasil tani, tapi kenyataannya tanggul banyak yang longsor dan pintu air dipasang asal-asalan. Kalau tidak segera diperbaiki, lahan kami bisa terancam,” ujarnya dengan nada kecewa.
Masyarakat mendesak pihak pelaksana dan pemerintah terkait untuk segera melakukan evaluasi serta perbaikan agar tujuan program OPLA benar-benar dirasakan manfaatnya, bukan malah menambah beban petani.
(Tim)